Ayam petelur yang mengalami Heat Stress (stres panas) sering bertelur dengan cangkang telur yang lebih tipis dan lebih lemah karena gangguan asam / basa yang terjadi di dalam darah sebagai akibat dari panting (bernafas dengan ter engah-engah). Ketika ayam mengalami panting untuk menghilangkan panas tubuh, terjadi pembuangan gas CO2 yang berlebihan dari paru-paru dan darah.
Saat konsentrasi CO2 yang dalam darah menurun, akan menyebabkan pH darah meningkat atau menjadi lebih basa. Kondisi ini disebut respiratory alkalosis.
PH darah yang terlalu basa dapat mengurangi aktivitas enzim karbonat anhidrase, mengakibatkan berkurangnya ion kalsium dan karbonat yang ditransfer dari darah ke uterus. Sehingga dapat berpengaruh terhadap kualitas maupun kuantitas telur
Selain itu peniurunan kualitas telur dapat terjadi karena berkurangnya asupan kalsium akibat konsumsi pakan yang menurun,