Kunci keberhasilan dalam pencampuran pakan terletak pada homogenitas pakan hasil pencampuran. Oleh karena itu, terdapat beberapa titik kritis yang perlu diperhatikan guna menghasilkan campuran yang homogen, yaitu :
- Ukuran partikel
Ukuran partikel pakan yang berbeda-beda mengurangi kemungkinan tercampurnya bahan baku secara merata dan menyebabkan campuran pakan terpisah kembali setelah sebelumnya tercampur. Mixer mempunyai ambang batas dimana bahan dengan ukuran yang kecil tidak dapat tercampur dalam ransum. Solusinya adalah mengecilkan ukuran bahan pakan supaya partikelnya dapat tersebar secara acak dan merata. Disamping itu, menurut Herrman and Behnke (1994), meningkatkan kecepatan putaran mixer dapat mempercepat penyebaran partikel bahan pakan, sehingga hasil pencampuran lebih merata.
- Urutan memasukkan bahan baku
Urutan memasukkan bahan menentukan penyebaran bahan baku selama pencampuran. Bahan pakan yang memiliki partikel sangat kecil dan jumlahnya sedikit misalnya premix dilakukan pencampuran pendahuluan (pre- mixing) supaya merata (Putri dkk., 2017). Contohnya, premix 2 kg yang akan dicampur dengan 100 kg bahan pakan, sebelumnya dicampurkan terlebih dahulu dengan 10 kg bahan pakan dengan jumlah terbesar.
- Kapasitas pengisian mixer
Kapasitas pengisian bahan baku ke dalam mixer mempengaruhi hasil pencampuran. Pengisian yang terlalu penuh dapat menghambat proses pencampuran pada bagian atas mixer (Suparjo, 2010). Pencampuran akan berjalan efisien jika mixer diisi 60-90% dari kapasitasnya.
- Durasi Pencampuran
Sesuaikan durasi pencampuran pakan. Durasi ditingkatkan sejalan dengan meningkatnya level bahan cair di dalam campuran, sebab campuran akan menjadi lebih kental dan memperlambat aliran pakan di dalam mixer. Hal tersebut berisiko menimbulkan lapisan-lapisan pada bagian sisi dan screw mixer, sehingga efisiensi pencampuran menurun dan berisiko mengontaminasi batch selanjutnya. Sebaliknya, durasi mixing yang terlalu lama dapat memungkinkan terjadinya segresi (pemisahan partikel).