Amonia masih menjadi penyebab berbagai masalah di peternakan ayam, amonia menjadi penyebab bau di kandang serta dapat memicu penyakit pernafasan. Bagaimana hal itu bisa terjadi?
Bau pada kandang berkaitan erat dengan unsur nitrogen dan sulfur yang terkandung pada feses ayam. Bau pada kandang timbul karena adanya proses dekomposisi/penguraian feses oleh mikroorganisme yang membentuk gas amonia (NH3), nitrat (NO3), nitrit (NO2) serta gas sulfida (H2S).
Selain bau di kandang amonia juga dapat menyebabkan :
- tekanan gas O2 dalam udara menurun, akibat gas amonia yang berikatan dengan CO2 di udara sehingga ayam mengalami kekurangan oksigen (hipoksia). Kondisi ini menyebabkan Akibatnya ayam mudah terserang CRD (ngorok).
- Nitrogen yang terkandung dalam amonia mengundang lalat masuk ke kandang.
Kadar amonia yang dapat menimbulkan masalah di kandang
Kadar amonia (ppm) | Gejala/pengaruh yang ditimbulkan |
5 | Kadar paling rendah yang tercium baunya |
6 | Mulai timbul iritasi pada mukosa dan saluran pernafasan |
11 | Penurunan produktifitas ayam |
25 | Kadar maksimum yang dapat ditolerir selama 8 jam |
35 | Kadar maksimum yang dapat ditolerir selama 10 menit |
40 | Mulai menyebabkan sakit kepala, mual dan hilang nafsu makan pada manusia |
50 | Penurunan produktivitas ayam secara drastis serta terjadi pembengkakan bursa fabrisius |
Sumber : Setiawan (1996)
Bagaimana mencegahnya?
- Atur kepadatan kandang, dimana kepadatan ayam yang ideal adalah 15 kg/m2atau setara dengan 6-8 ekor ayam pedaging dan 12-14 ekor ayam petelur grower (pullet) per m2-nya
- Mengatur sirkulasi udara dalam kandang, dengan manajemen buka tutuptirai
- Menghindari sekam basah dengan penggantian secara rutin atau menambah kapur
- Mengatur jarak kandang serta Buang feses secara rutin